Sumber poto : Narasumber
Sumber poto : Narasumber
Kemajuan teknologi yang terus berkembang sangat
membutuhkan persiapan dan kemauan yang keras dalam belajar serta kedisiplinan
yang tinggi untuk bisa menguasainya. Teknologi pun tidak bisa diabaikan dari
gerakan literasi untuk memberikan kecerdasan bagi setiap orang khususnya guru
dan siswa. Banyak cara yang ditempuh para penggerak untuk menggerakkan literasi
melalui literasi digital. Literasi digital yang berkembang tidak bisa
menepiskan para penggerak dan motivator yang terus memberikan suplai keilmuan
dan semangat bagi perkembangan tersebut.
Dulu literasi digital dianggap sebagai bahan yang baru
dan aneh, bahkan banyak yang mengabaikan perkembangannya untuk mau belajar
karena dianggap susah dan kurang menghabiskan waktu. Tetapi dengan perkembangan
dan semangat para penggerak pun nilai-nilai tersebut pun akhirnya bergeser
menjadi sebuah kebutuhan yang menjadi tuntutan bagi setiap orang khususnya
dalam dunia pendidikan.
Perkembangan literasi digital dalam tuntutan kemajuan dunia teknologi memang
tidak bisa dipisahkan dari kontribusi setiap individu yang terlibat dan
berjuang dalam membangun konsistensi pendidikan melalui pembelajaran secara online atau yang disebut dengan
“daring”. Perkembangan daring salah satu yang menginiasi hingga berkembang
pesat sampai saat ini salah satunya adalah kontribusi wanita yang berasal dari
Kota Tadah Hujan atau Kota Bogor yang terletak di Prov. Jawa Barat.
Apalagi dengan terjadinya wabah covid-19 pembelajaran daring menjadi salah satu solusi yang tepat dalam
memberikan kebermanfaatan bagi dunia pendidikan. Pembelajaran daring ini pun
sangat terasa bisa dilakukan kapan, di mana saja tidak terbatas ruang dan waktu
selagi masih ada jaringan dan kuota maka bisa dinikmati permbalajaran daring.
Di antara pembelajaran daring yang bermunculan baik yang berbayar maupun yang
gratis. Untuk gerakan yang dibangun oleh sosok guru SMK ini gratis dan hanya
berbayar pada kuota internet yang digunakan.
Sosok wanita yang menjadi motor penggerak pembelajaran
secara daring ini tidak bisa dipisahkan dari wanita yang menjadi tenaga
pengajar di SMK Ranti Mula Bogor ini. Wanita yang bernama lengkap “Umi
Tira Lestari” yang biasa disapa dengan Bu Umi. Lahir dari pasangan
Ayah yang bernama H. Sumbogo Tamin (alm) dan Ibu bernama Hj. Tin Kuntari. Istri dari Loli
Hidayat, SE., MA yang dikaruinia sepasang anak yang bernama Rahman
maulana ( mei 17 tahun ), dan Zahra Ratifah
( April 10 Tahun ) ini merupakan sosok pembelajar sejati untuk terus selalu mengupgrade
diri.
Sumber poto : Narasumber
Sumber poto : Narasumber
Sejarah pendidikan formal seorang guru yang menyandang
titel S.E., M.Ak ini sangat panjang. SD ditempuhnya di SD Bangka 4, SMP
negeri 8, dan SMA PGRI 1 Bogor. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke jenjang D1 di Kent academic of komputer Jurusan
Perbankan. Kemudian ia tidak berhenti sampai di situ saja, ia pun melanjutkan
pendidikan ke jenjang S1 Jurusan Akuntansi di Universitas
Pakuan. Untuk menjadi guru, ia pun kuliah lagi mengambil
akta IV di Universitas
Terbuka Fakultas
Ilmu Pendidikan
dan Keguruan.
Selesai dari pendidikan akta IV ternyata belum berhenti, ia kembali melanjutkan
pendidikan sampai jenjang pasca sarjana S2 di Universitas
Pancasila pada program Magister Akuntansi
Jurusan Akuntansi
Keuangan dan Pasar
Modal.
Menjadi guru baginya bukanlah sebuah pilihan tetapi
baginya adalah motivasi hidup ingin memberikan yang terbaik dalam dunia
pendidikan. Sekecil andil yang diberikan akan berdampak bagi perubahan dunia
pendidikan, mungkin tidak saat ini tetapi puluhan tahun ke depan. Sehingga
baginya guru bukanlah sebuah profesi terakhir ketika tidak ada pilihan tetapi
justru profesi guru adalah profesi untuk kebaikan dunia akhirat. Inilah yang
saya kejar dalam proses pendidikan saya sebagai seorang yang memiliki kapasitas
keilmuan.
Keinginannya yang kuat menorehkan jejak sejarah dalam
kehidupannya khususnya dalam pembelajaran daring yang tak bisa dijauhkan dari
konsentrasinya sebagai pembimbing dan pilar Virtual
Coordinator Training (VCT). Kemudian
ia focus dalam pengembangan Sarasehan Dalam Jaringan Ikatan Guru Indonesia (Sadar
IGI). Berikut ini beberapa prestasi dan penghargaan yang harus diapresiasi
kepadanya di antaranya adalah :
- Pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Bogor
- Pengelola
Pelatihan Edmodo dari Batch 2 s.d Batch 5
- Salah Satu 3 Pilar VCT Indonesia
- Pemegang Room Webex Seamolec 2016 – 2019 untuk kegiatan Sadar IGI
- Pemegang Room PSMK untuk Kegiatan IGI Online
- Pengelola Sadar IGI dari 2016 sampai sekarang.
Untuk
kegiatan “SADAR IGI” ini dalam pengembangannya akhirnya terbentuk 9 cabang
dalam memberikan dan menggerakkan gruu-guru Indonesia untuk belajar secara
daring. Berikut di antara pengembangan sadar IGI.
- Lontara (Learning Online Nusantara) : Kegiatan tayang di Senin Malam
- Salimvirlan (Sesama Literat Milineal Virtual Melayani) : Kegiatan tayang Selasa dua minggu sekali
- Biologi Berbagi : Kegiatan tayang Selasa dua minggu sekali
- Sultra Cerdas : Kegiatan tayang Kamis Malam
- LP2MBS (Lumajang Probolinggo Pasuruan Malang Batu Sidoarjo) : Kegiatan tayang Jumat dua minggu sekali
- Go Smart (Gorontalo Semangat Belajar Teknologi) : Kegiatan tayang Jumat dua minggu sekali
- Kelor CSOC (Kitchen of Educationals for Learning Online and thru' Reality Central Sulawesi Online Community) : Kegiatan tayang sabtu Malam
- Pelatihan IGI Aceh : Kegiatan tayang Maret sampai Mei
- Ruang belajar : Kegiatan tayang Sehabis lebaran
Gerakan yang dibangunnya tentu tidaklah mudah hingga
sampai saat ini berkembang pesat. apalagi disaat wabah covid-19 melanda, ia dengan segala programnya sudah siap dan sudah
bertahun-tahun dijalankan di orprof IGI. Jadi tidak asing lagi dengan
pembelajaran yang disampaikan oleh pihak kemdikbud untuk belajar di rumah
secara daring.
Untuk lebih jelas saya pun langsung menanyakannya via
telpon di sela-sela kesibukannya mengelola pembelajaran daring di seluruh
Indonesia. Berikut hasil wawancara saya.
Contoh Flyer
Contoh Flyer
Apa sebenarnya pembelajaran daring itu Bu
Dalam pembelajaran kita mengenal ada dua yang bisa
dilakukan, yaitu : Online dan offline atau “daring” dan “luring”.
Pembelajaran online/daring
adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka melalui Platform yang telah tersedia. Daring
yang bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan tidak terikat waktu dan
tempat hanya saja dalam melakukan daring tentu jaringan harus tersedia dengan
baik dan lancer. sementara untuk offline/luring
adalah kebalikan dari daring tersebut. Melakukan pembelajaran speerti di kelas
dengan tatap muka secara langsung seperti biasa dilakukan dalam pembelajaran.
Mengapa harus “daring”
Daring sebenarnya sebuah pilihan yang bisa dilakukan,
apalagi untuk masa covid 19 ini. Daring menjadi pilihan yang paling tepat
dilakukan. Tetapi saya sendiri bersama tim bukan hanya karena covid 19 melakukan ini tetapi sudah 4
tahunan menjalankan daring untuk guru-guru seluruh Indonesia. Daring sebenarnya
memberikan kemudahan untuk belajar bagi guru dalam peningkatan kompetensi diri,
tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga mendapatkan sertifikat. Luar biasanya
adalah GRATIS yang kita berikan tanpa memungut biaya seperser pun. Inilah
keuntungan daring yang bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan bebas waktu
dan tempat.
Apakah mendapat sertifikat juga yang disampaikan Ibu
tadi
Ya pastinya. Khususnya bagi mereka yang mengerjakan
tugas sesuai aturan dan petunjuk dari tim untuk mendapatkannya tersebut. Tetapi
intinya daring ini adalah pembelajaran mandiri bagi guru yang menyadari
kekurangannya dan ingin mengupgrade diri menjadi lebih baik.
Saya mendengar singkatan VCT, Apa itu sebenarnya VCT
VCT singkatan dari Virtual
Coordinator Training.
VCT adalah orang yang memiliki kecakapan dalam
mengelola pelatihan atau pembelajaran secara daring menggunakan platform dan aplikasi penyedia layanan
diskusi untuk bisa berkomunikasi, berbagi sumber day aterkait peningkatan mutu
pendidikan.
Apa saja tugas dari VCT
Lulusan VCT dianggap memiliki kecakapan dan layaknya
secara kompetensi dan kemampuan dalam mengatur. Seorang coordinator bisa
membuat flyer, absen, merekam, menjadi
host, moderator dan pemateri serta menguplodnya ke youtube. Ketika kegiatan VCT
sudah selesai bukan berarti selesai kegiatannya, tapi di sanalah tantangannya
untuk mulai menerapkan apa yang sudah didapatkan.
Berarti Ibu salah satu orang yang memiliki kecakapan
tersebut sehingga bisa menjadi kordinator
Bisa atau tidaknya untuk menjadi kordinator bukan
kewenangan kita, tetapi mereka yang menganggap kita mampu akhirnya diberikan
sebagai kordinator. Tentunya penilaian tersebut panjang prosesnya tidak hanya
pada keilmuan dan bisa menjadi kordinator saja tetapi juga terkait dengan
dedikasi yang tinggi terhadap sumbangsih dan loyalitas seseorang terhadap
kegiatan yang diikuti.
Apa motivasi awal
sehingga vct bisa berkembang seperti saat ini
Bukan motivasi, Tp
vct hadir krana pak Gatot melihat kami dr 2016 konsisten bergerak di dunia
online
Kemudian
Lalu di undang ke
Bangkok untuk mengkonsep vct
Siapa saja 3 pilar pendiri VCT yang saat ini
berkembang pesat
Tiga pilar
awal berdirinya VCT ada tiga orang di antaranya adalah :
Khairuddin guru dari Aceh, Siti Zulaikha guru dari Wonogiri Jawa Tengah, dan Saya sendiri Umi Tira Lestari guru
dari SMK Rantu Mula Bogor.
Siapa yang paling
berjasa dalam perkembangan VCT yang sangat cepat ini hingga
banyak cabangnya di seluruh Indonesia
Tidak ada yang paling berjasa dalam perkembangannya, karena semua kerjasama tim dan semua memiliki peran masing masing, sehingga jika yang paling berjasa semua berjasa
dalam perkembangan VCT hingga saat ini.
Adakah target yg
akan dicapai
Awal mulanya berharap agar
kegiatan pembelajaran online/daring makin berkembang ke
seluruh Indonesia sehingga
bisa dirasakan oleh semua orang khususnya guru dan siswa dalam dunia
pendidikan. Namun dalam perjalanannya setelah
diambil alih seamolec vct belum berjalan lagi, hanya beberapa daerah yang inisiatif
mengadakan sendiri.
Apa tujuan ke
depannya dengan daring yang gencar dilaksanakan ini di setiap wilayah
Klo
di IGI tujuan ke depan
dengan banyaknya kegiatan IGI online makin memperkenalkan IGI dan makin banyak guru Indonesia
belajar meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru.
Sebenarnya
susah nggak Bu pertama kali menggerakkan guru-guru Indonesia
melalui
pembelajaran daring
Susah, sangat susah. Karena banyak hal yang harus
dipersiapkan sebelum pembelajaran di sampaikan dan bisa saling diskusi.
Apa saja yang harus disiapkan
terkait dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut
Dulu
yang harus disiapkan adalah pemateri yang mau berbagi dengan ikhlas tanpa dibayar tentunya setiap narasumber memang yang kita hadirkan memiliki
kompetensi keilmuan di bidangnya. Kemudian mempersiapkan yang bisa menjadi host, moderator, admin, kemudian yang
merekam jalannya diskusi, yang membuat narasi kegiatan, serta yang membuat flyer hingga banyak yang tahu ada
kegiatan, Itu sangat tidak mudah dilakukan saat itu.
Bisa diceritakan
kesusahannya
Kesusahan seperti yang saya ungkapkan di atas tadi.
Kemudian ditambah lagi untuk peserta guru yang sebenarnya sangat bermanfaat
namun banyak yang menolak awalnya. Bahkan saya
dulu dianggap orang aneh, dan
banyak mencibir untuk apa ikut kegiatan daring membuat susah hidup saja dan ada
juga yang sampai mengatakan merepotkan diri saja. Semua itu saya hadapi dengan
biasa saja saat diawal-awal kegiatan 2016 saat daring belum marak seperti saat ini.
Sebenarnya sejak
kapan daring ini dimulai?
Aku
ikut daring Edmond,
Maret 2016. Kemudian IGI
diberi kepercayaan untuk pegang satu room webex seamolec pada bulan November 2016.
Apakah ada juknis
terkait tentang aturan daring di pemerintahan
Saya belum pernah lihat
Apa nama program
awal dari yang ibu gerakkan dengan daring ini
Sarasehan dalam jaringan Ikatan Guru Indonesia (SADAR IGI)
Sudah berapa tahun SADAR IGI terbentuk
Tak terasa tanggal 30 November 2019 genap 3 tahun usia
SADAR IGI dan sudah menayangkan 113 Edisi.
Bisa diceritakan
sejarahnya
Jika diingat awal perjalananku di SADAR IGI yang
begitu Panjang. Sebelum adanya SADAR
IGI, sebenarnya aku juga sebagai pengurus Seminar Online “Selasahan”. Berkat
ide Pak Khairuddin dari Aceh dan Bu Chandra dari Fak Fak Papua, muncullah
ide membuat diskusi dalam jaringan yang awalnya hanya untuk daerah Aceh saja.
Tetapi karena permintaan dari Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) maka
kegiatan ini menjadi kegiatan Online
IGI pertama.
Hampir 3 tahun, aku diberikan kepercayaan oleh Pak
Gatot selaku direktur Seameo (dulu), kalau sekarang Koordinator 7 unit Center Seameo Indonesia, untuk memegang
satu room Seamolec yang boleh
dipergunakan untuk kegiatan guru-guru Indonesia, khususnya di malam hari.
Awalnya dua kegiatan berjalan dengan lancar dan baik-baik saja, tetapi satu dan
lain hal akhirnya aku putuskan untuk meninggalkan Seminar Online Selasahan. Saat
ini aku lebih konsentrasi di satu kegiatan saja yaitu kegiatan Sadar IGI.
Pertama kali dimulai
daring siapa yang punya ide
Pak Khiruddin dan Bu Chandra
Bagaimana proses untuk bisa
tanyang diskusi pembelajaran daring “SADAR IGI”
Mengelola SADAR IGI bukan hal yang mudah, banyak
persiapan yang harus dilakukan terkait penayangan tersebut. Mulai dari
menyiapkan room yang akan digunakan,
mencari pemateri, menyiapkan petugas setiap minggunya (host, moderator, pembuat flyer,
perekam, petugas absen, petugas narasi, dan juru parkir dan pembuatan laporan).
Kalau dilihat SADAR IGI
semakin ke depan semakin baik perkembangan dan pengelolannya. Bagaimana ini
bisa dilakukan
Semua buth proses panjang. Apalagi SADAR IGI terbentuk
tidak hitungan bulan tetapi sudah hitungan tahun. Tentunya proses itulah yang
saya jalani bersama tim banyak hambatan tetapi kita selalu evaluasi di mana
saja kekurangannya. Seperti diawal-awal kegiatan SADAR IGI, belum direkam,
belum ada absen, belum ada narasi dan belum ada laporan kegiatan. Namun seiring waktu, seiring perkembangan dan
kemampuan para panitia SADAR IGI yang keren semua sedikit demi sedikit dibenahi.
Alhamdulilah sejak SADAR IGI edisi ke 20-an sudah mulai ada jejak rekamannya. Mulai
ada absen edisi ke 15, ada narasi serta laporan kegiatan. Semua itu dilakukan
untuk yang terbaik dan semuanya bertujuan untuk jejak digital bahwa kegiatan
SADAR IGI itu ada.
Saat ini apakah SADAR IGI
juga menggunakan room webex event PSMK
Alhamdulillah ia. Kepercayaan itu datang dengan
sendiri setiap usaha yang dilakukan dengan serius dan benar-benar dengan
dedikasi dan loyalitas tinggi satu persatu menghampiri. Menjelang milad “SADAR
IGI” ke 3 sejak edisi ke 101 diperbolehkan menggunakan room webex event PSMK dan mendapatkan bonus baju dari donator yang
merupakan mantan murid ustadz Rifai, pokoknya alhamdulillah.
Kok bisa Ibu ditunjuk
menjadi pengelola SADAR IGI
Sekarang saya akan menjelaskan mengapa aku bisa
menjadi salah satu pengola SADAR IGI. Pertemuan
dengan Pak Gatot di Rakor IGI Jawa Barat, membuatku tidak pernah bisa lepas
dari kegiatan online. Dimulai dari mengikuti
pelatihan daring pertama kali yaitu kelas Edmodo. Anehnya pelatihan di dunia nyata saja jarang diikuti
(disebabkan karena kesempatannya yang tidak pernah ada). Kemudian disuruh ikut
pelatihan online.
Mendengar yang Ibu
ceritakan tadi sepertinya mustahil bisa jadi pengelola Bu, bagaimana tanggapan
rekan-rekan lainnya.
Benar. Inilah uniknya saya menjalani semua dari nol
dan kemampuan yang biasa saja. Jujur 2016 kemampuan IT sangat pas-pasan, kenal komputer
saja hanya sebatas mengetik menggunakan word
dan excel serta membuat power point sederhana. Saya pun disuruh
Pak Gatot untuk install hp nya dengan
aplikasi webex atau dari laptop ketik
www.webex.com. Kemudian masukkan no room dan password. Semua berawal dari semangat untuk belajar sekalipun pernah
dicibir akan kemampuan IT ku. Dari proses belajar itulah aku menikmati hingga
aku bisa menginstall sendiri semiua sekarang ini yang dulu masih meminta
bantuan dengan yang lain.
Pelatihan secara daring pun banyak kuikuti yang
akhirnya mengasah kemampuanku untuk bisa meningkatkan kemampuan dan kualitas
diri. Dalam pelatihan yang kudapatkan saling dukung dan membantu satu sama
lainnya. Kegiatan daring yang diselenggarakan oleh pihak SEAMEO dan seamolec
hampir jarang absen untuk kuikuti. Dapat ilmu tanpa harus keluar rumah dan
gratis pula plus dapat sertifikat jika lulus.
Dengan kemampuan IT
terbatas apa yang Ibu lakukan saat itu
Kunci mengikuti pelatihan daring adalah jangan malu
bertanya. Bertanyalah walau mungkin itu hal yang sangat sederhana bagi yang
lain jangan pernah malu untuk bertanya.
Apa yang Ibu lakukan
terkait ilmu yang didapatkan
Saat mengikuti pelatihan daring edmodo. Saya dan Khairuddin
sering diminta bantuan untuk administrasi pelatihan oleh Pak Dadan Sukma waktu
itu masih di seamolec. Inilah kesempatan diberikan kepercayaan yang saya pegang
dan jalankan. Serunya dari pelatihan pertama daring yang diikuti adalah harus
mendedikasikan ilmu yang didapatkan di sekolah dengan memberikan dokumentasikan
foto-foto dan menyajikannya dalam bentuk seminar di depan semua peserta daring.
Apakah dalam pelatihana
daring ada lulus dan tidak lulusnya
Ada. Hal inilah yang menjadi salah satu pembeda untuk
setiap perserta yang terlibat paham atau tidaknya. Memiliki inovasi dan
semangat tidaknya dalam mengembangkan dan melaksakan tugas yang diberikan.
Karena tugas yang diberikan salah satu sarat mendapatkans ertifikat yang ada
jamnya,
Setelah lulus dalam
kegiatan tersebut, apa berikutnya sehingga kemampuan Ibu semakin meningkat.
Hal pertama yang aku ucapkan alhamdullillah, karena
tidak menyangka dengan kemampuan IT yang biasa saja akhirnya saya bisa lulus. Setelah
lulus, saya dihubungi Pak Dadan untuk membantu pelatihan daring edmodo batch 3
dengan beberapa orang lainnya.
Siapa saja yang dihubungi
untuk mendampingi pelatihan edmodo tersebut
Khairuddin (Aceh), Endar (Majalengka), Saifulloh (Bima),
Suhaefi (Pasuruan), Mufid (Semarang), Crysna (Ponorogo) dan Sofie (Padang). Pokoknya
inilah pengalaman yang paling seru banget dengan pengalaman baru menjadi instruktur
saat itu.
Selama aktif dalam
kegiatan daring, apa ada kalimat motivasi yang membuat semangat Ibu semakin
konsisten melakukan pembelajaran daring ini
“Ibaratnya memegang sebuah pensil warna, maka hasilkanlah
gambar yang indah nantinya dengan berbagai warna”.
“Jika mau berbagi, jangan pernah berpikir akan
mendapatkan apa, berbagilah yang ikhlas. Insyaallah rejeki akan mengalir dari
pintu yang tidak terduga.” Itulah ungkapan Pak Gatot .
Itupun saya rasakan. Satu persatu diundang mengisi
kegiatan di SMP Negeri 1 Buleleng. Ini adalah pengalaman pertamaku ke luar kota
naik pesawat terbang menggunakan maskapai Garuda lagi saat itu. Mungkin bagi
sebagian orang naik pesawat adalah hal biasa, tapi bagiku itu adalah sesuatu
yang sangat mahal. Sebuah pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan.
Apakah aplikasi seperti
webex yang biasa digunakan pembelajaran daring berbayar
Pada tahun 2016 webex
itu berbayar, berbeda dengan saat ini ada webex free untuk 200 orang dalam 1 bulan. Diberi amanah mengelola webex
untuk kegiatan guru oleh direktur secretariat SEAMEO adalah sebuah amanah yang besar.
Bagaimana bisa kolaborasi
dengan rekan lainnya
Dengan siapapun jika tujuan baik dan memberikan
kebermanfaatan bagi banyak orang akan terbuka menyambut. Apalagi saat itu
tawaran datang dari guru hebat dari Sabang sampai merauke (Aceh dan Papua). Pak
Khairuddin dan Bu Chandra, mengajak untuk mengelola kegiatan Sadar IGI (
saresehan dalam jaringan ) atau istilahnya diskusi dengan berbagai tema yg
menarik baik IT maupun non IT.
Sekarang ini berapa
jumlah partisipan SADAR IGI
Awalnya partisipan SADAR IGI hanya 30an, lalu 100an
sampai akhirnya sekarang mencapai 300an.
Apa penghargaan yang
terbesar dan sangat membekas dalam kehidupan Ibu
Kado terbesar yang pernah kuraih adalah ketika aku
mendapat hadiah ke Bangkok selama 10 hari.
Bagaimana ceritanya
Mendapatkan hadiah ke Bangkok selama 10 hari sangat di
luar ekspektasi saya. Awalnya, saat Pak Gatot menghubungi memintaku mengurus
paspor. Sesuatu yang sama sekali tidak terpikirkan. Saat bertanya pun untuk
apa, tidak dijelaskan. Hanya diperintahkan segera buat pasport. Ke mana pun belum tahu tujuannya sampai passport selesai.
Menjalankan aktifitas rutin sebagai guru di SMK Ranti Mula Bogor sebagai induk
mengajar, saya lakukan sampai lupa ada tawaran mau keluar negeri saat itu.
Awal September 2018, akhirnya mendapatkan informasi
via WhatsApp untuk mempersiapkan diri pergi ke Bangkok. Masih bingung mau ke
mana. Hanya ada jawaban nanti lihat saja di grup. Setelah grup terbentuk
barulah tahu. Ada Pak Khairuddin dan Bu Siti Zulaiha. Di dalam grup baru dijelaskan tujuan dan apa
saja yang harus dipersiapkan terkait keberangkatan ke Bangkok. Salah satunya
yang penting adalah menhikuti “Seminar World di DAC” dan rangkaian kegiatan
lainnya selama 10 hari.
Apa saja tugas yang akan
dilakukan pasca Bangkok
Salah satu tugasnya adalah merancang kegiatan Virtual Koordinator Training (VCT) untuk
Indonesia. VCT I dimulai Oktober 2018,
dan tak terasa sekarang sudah VCT .
Apa harapan Ibu di usia
SADAR IGI 3 tahun ini
Usia 3 tahun untuk SADAR IGI adalah usia yang sangat
muda, harapan terbesarku adalah SADAR IGI bisa mewarnai Pendidikan Indonesia. SADAR
IGI sangat butuh dukungan sahabat semua yang tergabung dalam grup-grup yang dikelola oleh SADAR IGI, baik
yang di grup WA maupun telegram.
***
Jika ada ingin bertanya lebih tentang daring bisa menghubungi narasumber di :
Komentar
Salam virtual buat dan doa terbaik untukmu "teteh"
Semangat trus umi tira, ibu virtual qt... dan tebarkan semangat yg sama ke sel Indonesia...
Semangat trus umi tira, ibu virtual qt... dan tebarkan semangat yg sama ke sel Indonesia...
Semangat trus umi tira, ibu virtual qt... dan tebarkan semangat yg sama ke sel Indonesia...